Kolam Ide

Menjelajahi Desa Wisata Purwosari Kulon Progo: Lebih dari Sekadar Ayunan Langit, Banyak Kejutan Menarik!

Menjelajahi Desa Wisata Purwosari Kulon Progo: Lebih dari Sekadar Ayunan Langit, Banyak Kejutan Menarik!

Kalau kamu ngira Desa Wisata Purwosari di Kulon Progo cuma terkenal karena Ayunan Langit Watu Jaran yang sedang viral itu, kamu pasti bakal terkejut. Ternyata, desa ini memiliki beragam potensi wisata yang menawan, menyenangkan, dan pastinya cocok buat diunggah di Instagram. Belakangan ini, lokasi kece ini sedang dipromosikan ulang oleh Pemda DIY supaya lebih diperhatikan oleh wisatawan. Dan caranya? Mereka tidak hanya mengandalkan brosur atau iklan, tetapi juga mengajak orang-orang untuk berjalan kaki sejauh 7,5 km dan merasakan langsung suasana desa ini.

Jalan-jalan pagi dimulai dari Pasar Mbothok—sebuah pasar tradisional yang suasananya masih sangat hidup. Dari sini, peserta diajak menjelajahi berbagai spot menarik di Desa Wisata Purwosari. Pertama, kita berhenti di Bukit Sebutrong. Tempat ini sejuk sekali karena dikelilingi hutan pinus, dan terdapat batu besar yang bentuknya mirip gajah—ikon utama dari lokasi ini. Tempat ini sempurna untuk kamu yang suka berfoto.

Lanjut ke Kebun Teh Gumilir. Di sini, kamu bukan hanya akan melihat kebun, tapi juga belajar proses pembuatan teh dari awal hingga bisa dicicipi langsung. Rasanya? Teh hijau lokal yang segar banget—langsung dari sumbernya.

Belum selesai, ada juga spot yang sudah sangat populer: Ayunan Langit. Bayangkan kamu duduk di ayunan yang terletak 700 meter di atas tanah, dengan latar belakang pegunungan hijau dan angin sepoi-sepoi. Rasanya campur aduk antara tenang dan berdebar. Dan yang seru, cukup bayar Rp 30.000, kamu sudah bisa mencoba wahana ini yang dikelola oleh warga lokal Desa Wisata Purwosari.

Perjalanan berlanjut ke Mintaro Craft, tempat produksi kerajinan tangan dari serat alam. Buat kamu yang menyukai barang-barang handmade, tempat ini bisa jadi sumber inspirasi. Dan terakhir, kita menikmati kopi santai di Kopi Tumpang Sari. Di sini, kamu bisa mencicipi arabika dan robusta lokal yang dihasilkan oleh anak muda desa yang ingin memperkenalkan kopi Menoreh ke pasar yang lebih luas. Rasanya khas, dan suasananya juga nyaman untuk bersantai.

Oh iya, selama perjalanan, peserta juga dikenalkan dengan sistem pembayaran digital menggunakan QRIS. Jadi, meskipun sinyal kadang menghilang, transaksi tetap lancar karena disediakan wifi gratis di setiap lokasi.

Yang membuat acara ini semakin berkesan bukan hanya tempat-tempatnya yang keren, tetapi juga cara kita melihat desa ini dari sudut pandang baru. Seperti yang dikatakan Pak Tri Saktyana dari Pemda DIY, “Wisata itu bukan hanya soal tempat, tapi tentang cara baru untuk menikmati apa yang sudah ada.” Dan memang benar—seringkali kita lupa bahwa keindahan bisa datang dari hal-hal yang tampaknya biasa, tetapi jika dikemas dengan cara yang kreatif, hasilnya luar biasa.

Selain semua spot yang telah disebutkan, masih ada Curug Glimpang dengan bebatuan unik dan suasana sejuk yang bisa kamu nikmati sambil bersantai. Namun, sedikit tips: sebaiknya jangan datang ke sini saat musim kemarau karena debit airnya cenderung rendah. Ada juga Goa Kidang Rencang, goa sepanjang 350 meter yang dipenuhi stalaktit dan stalagmit cantik yang telah terbentuk selama ribuan tahun. Mau lebih seru lagi? Coba ikut workshop gamelan bersama warga lokal—bisa belajar langsung cara memainkan alat musik tradisional yang ikonik itu.

Jadi, jika kamu mencari liburan yang fresh, alami, dan tetap penuh aktivitas seru dan unik, Desa Wisata Purwosari Kulon Progo adalah tempat yang wajib masuk dalam daftar kamu. Dari hutan pinus, kebun teh, ayunan langit, hingga kopi dan gamelan, semua bisa kamu rasakan dalam satu perjalanan yang memberikan pengalaman baru.

BAGIKAN ARTIKEL

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top