Kolam Ide

Pentingnya Destination Branding untuk Pariwisata

Destinasi Wisata Juga Butuh Branding, Supaya Nggak Kalah Saing!

Pernah kepikiran nggak sih, kenapa Bali selalu jadi pilihan utama saat kamu memikirkan liburan? Padahal, Indonesia punya ratusan destinasi menarik lain yang gak kalah bagus. Di sinilah pentingnya yang namanya destination branding. Jadi, bukan cuma produk atau artis yang butuh branding, tempat wisata juga!


Kenapa Branding Destinasi Wisata Itu Penting?

Kalau kamu pernah bingung milih tempat liburan, mungkin itu tanda bahwa strategi branding dari suatu destinasi belum berhasil menjangkau kamu. Destinasi wisata dengan branding yang kuat biasanya lebih mudah diingat, lebih sering dikunjungi, dan bisa jadi ikon negara. Contohnya? Bali yang dikenal sebagai Island of Gods dengan vibe religiusnya telah melekat di pikiran banyak orang, bahkan di luar negeri.

Sebaliknya, kalau sebuah destinasi nggak punya brand yang jelas, tempat itu pasti akan tersisih di antara banyak pilihan liburan, gampang dilupakan, dan akhirnya sepi pengunjung. Sayang banget, apalagi jika tempat itu sebenarnya memiliki potensi yang besar.


Jadi, Apa Sih Destination Branding Itu?

Destination branding bukan cuma tentang bikin logo yang keren atau tagline yang catchy. Ini lebih tentang bagaimana suatu tempat wisata bisa “menjual” dirinya secara konsisten dan menarik, baik lewat media online maupun offline. Tujuannya? Memperkuat citra positif destinasi supaya bisa bersaing, bahkan di tingkat internasional.

Branding destinasi juga berhubungan erat dengan kepercayaan. Jadi, jika suatu tempat sudah menjanjikan pengalaman seru, budaya yang kaya, atau pemandangan yang memukau, ya harus ditepati. Kalau tidak, reputasinya bisa turun, dan pengunjung bisa kapok untuk datang lagi.


Strategi Agar Destinasi Wisata Kamu Tampil Beda

Menurut Hermawan Kertajaya dari MarkPlus Tourism, ada tiga langkah utama agar destinasi wisata bisa tampil beda dan menonjol:

  1. Positioning (Pemosisian): Ini merupakan pesan utama yang mau ditanamkan di benak wisatawan. Contohnya, Bali yang dikenal spiritual dan eksotis. Jadi, setiap destinasi perlu punya “cerita” unik agar menarik minat orang untuk datang.
  2. Differentiation (Pembeda): Setelah positioning berhasil, selanjutnya tentukan apa yang membuat tempat kamu berbeda dari yang lain. Bisa jadi dari atraksi khas, fasilitas unik, atau aksesibilitas. Misalnya, meskipun banyak pantai di Indonesia, vibe dan budaya lokal Lombok berbeda dengan Bali, dan itu bisa jadi kekuatan utama.
  3. Branding (Citra Diri): Ini tentang membangun identitas secara keseluruhan dan menjaga reputasinya. Mulai dari tampilan visual hingga pengalaman yang dirasakan wisatawan, semua harus saling terkait dan konsisten.

City Branding: Saat Kota Juga Perlu “Gaya”

Bukan cuma objek wisata yang perlu branding, kota juga perlu strategi yang disebut city branding. Tujuannya? Agar kota kamu makin dikenal, bisa meningkatkan ekonomi lokal, dan menarik investasi serta kunjungan. Namun, city branding yang kuat harus berdasar pada karakter asli kota tersebut. Jadi, tidak bisa sembarangan mengambil slogan keren tanpa alasan yang jelas.

Andrea Insh menyebutkan ada empat langkah penting dalam membangun city branding:

  1. Identity: Kenali aset unik dan potensi di kotamu.
  2. Objective: Pahami dengan jelas tujuanmu, jangan sekadar ikut-ikutan.
  3. Communication: Sampaikan pesan melalui semua saluran yang tersedia.
  4. Coherence: Pastikan semua pesan dan strategi berjalan seiring dan konsisten.

Contoh Nyata: Branding 10 Destinasi Wisata di Indonesia

Agar tidak hanya Bali yang terus disorot, pemerintah juga telah merilis The 10 Destinations Branding sejak 2017. Berikut contohnya:

  • Bandung: Stunning Bandung
  • Yogyakarta-Solo-Semarang: Java Culture Wonders
  • Jakarta: Enjoy Jakarta
  • Banyuwangi: Majestic Banyuwangi
  • Makassar: Explore Makassar
  • Medan: Colorful Medan
  • Lombok: Friendly Lombok
  • Kepulauan Riau: Wonderful Riau Islands
  • Bunaken-Wakatobi-Raja Ampat: Coral Wonders

Dengan branding seperti ini, setiap destinasi memiliki gaya dan pesan sendiri yang bisa melekat di ingatan wisatawan.


Kesimpulan: Jangan Sepelekan Branding untuk Wisata

Mungkin kamu berpikir bahwa branding hanya soal desain atau slogan, namun sebenarnya jauh lebih dalam. Destinasi wisata dengan branding yang kuat bisa menjadi sumber ekonomi yang luar biasa, meningkatkan reputasi daerah, dan bahkan membentuk identitas suatu wilayah. Jadi, jika kamu terlibat di dunia pariwisata atau ingin daerahmu semakin dikenal, mulailah memikirkan branding dari sekarang!

Jika kamu punya ide branding untuk kota atau tempat wisata favoritmu, jangan ragu untuk berbagi—siapa tahu bisa jadi terobosan baru di dunia pariwisata Indonesia!

BAGIKAN ARTIKEL

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top